BALOK DAN LIMAS
A.
Pengertian
Balok
Gambar
1
Benda-benda di sekitar kita yang menyerupai bangun ruang.
Ketika kalian
ulang tahun atau dalam acara ulang tahun pasti kalian menemukan benda-benda seperti
pada gambar 1 di sekitar kalian.
Beberapa gambar di atas memiliki nama-nama sendiri dan karakteristik atau
ciri-ciri yang berbeda dengan gambar lainnya. Pertanyaannya sekarang, adakah benda yang menyerupai bangun balok?
Bagaimana cara membuat karton kado secara manual? Tentunya untuk menjawab
pertanyaan tersebut kita harus
terlebih dulu mengetahui tentang materi bangun ruang sisi datar.
1.
Kegiatan
1.1:
Mencari definisi balok
Gambar 2 Benda-benda yang berbentuk balok.
Jika suatu kotak susu berbentuk
balok diiris pada tiga buah rusuk alasnya dan atasnya, serta satu buah rusuk
tegaknya kemudian direbahkan sehingga menjadi bangun datar, maka bangun datar
itu dinamakan jaring-jaring balok.
Gambar
3 Balok
ABCD.EFGH dan jaring-jaringnya.
Amati balok dan jaring-jaring balok
di atas, apa yang anda peroleh? Dapatkah anda menyebutkan unsur-unsur balok?
a.
Sisi atau bidang
Dari gambar 4
terlihat bahwa balok ABCD.EFGH memiliki 6 buah
sisi berbentuk persegi panjang. Yaitu:
1)
ABCD dapat disebut sebagai alas balok
2)
EFGH dapat disebut sebagai tutup balok
3) ABCD dan EFGH adalah sisi balok yang
berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang dan lebar yang sama atau
4) ABFE dan CDHG adalah sisi balok yang
berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang dan lebar yang sama atau
5) ADHE dan BCGF adalah sisi balok yang
berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang dan lebar yang sama atau
6) Permukaan balok terdiri dari tiga pasang
persegi panjang.
Jadi, dari kegiatan di atas dapat
disimpulkan bahwa sisi balok adalah bidang-bidang
yang membatasi suatu balok.
b.
Rusuk
Balok mempunyai 12 ruas
garis atau disebut rusuk, yaitu ruas garis AB, BC,
CD, AD, AE, BF, CG, DH, EF,
FG, GH, dan EH
Jadi, rusuk adalah suatu ruas garis
hasil perpotongan antara dua buah sisi dalam bangun ruang.
c.
Titik Sudut
Balok
mempunyai 8 titik sudut, yaitu titik sudut A, B, C, D, E, F, G, dan H
Jadi, titik sudut
adalah titik potong antara tiga rusuk/ lebih.
d.
Diagonal Bidang
Balok mempunyai 12 diagonal bidang.
Yaitu ruas garis AC, BD, AF, BE, BG,
CF, CH, DG, AH, DE, EG, dan FH
Gambar
4
Balok ABCD.EFGHdengan diagonal bidang AC dan BD.
Jadi,
diagonal bidang adalah ruas garis yang ditarik dari satu titik sudut ke titik
sudut lainnya dan membagi suatu bidang
menjadi dua bagian yang sama besar (kongruen).
e. Diagonal Ruang
Balok mempunyai 4 diagonal ruang. Yaitu
ruas garis AG, BH, CE, DF
Gambar
5
Balok ABCD.EFGH dengan diagonal ruang CE
Jadi,
diagonal ruang adalah ruas garis yang ditarik dari satu titik sudut menuju
titik sudut lainnya yang tidak terletak dalam satu sisi yang sama.
f. Bidang Diagonal
Balok mempunyai 6 bidang diagonal. Yaitu
bidang ACGE, BDFH, ADGF,
BCHE, ABGH, dan CDEF.
Gambar
6
Balok ABCD.EFGH dengan bidang diagonal DBFG.
Jadi,
bidang diagonal adalah bidang yang terbentuk dari dua rusuk dan dua diagonal
bidang serta membagi suatu bangun ruang menjadi dua bagian yang sama besar. Setelah
mengetahui unsur-unsur balok, apa yang dimaksud dengan balok?
Balok adalah bangun ruang yang dibatasi oleh
sepasang-sepasang sisi yang kongruen serta bidang alas dan atap yang kongruen.
1. Kegiatan
1.2:
Menentukan Rumus Luas Permukaan Balok
Langkah-langah untuk menentukan
rumus permukaaan balok yaitu:
1) Siapkan
jaring-jaring balok seperti gambar dibawah ini
Gambar
7
Jaring-jaring balok ABCD.EFGH
1) Amatilah
jaring-jaring balok di atas, ada berapa banyak sisi balok dan bagaimanakah
bentuknya?
Balok mempunyai enam sisi berbentuk
persegi panjang, dimana tiga pasang sisi berbentuk persegi panjang diantaranya
mempunyai ukuran sama/ kongruen.
2) Adakah
hubungan jaring-jaring balok dengan luas permukaan balok?
Permukaan balok adalah
bangun-bangun yang membatasi balok tersebut. Dari kegiatan 1.1 telah diketahui bahwa jaring-jaring balok mempunyai
enam sisi yang terdiri dari tiga pasang persegi panjang. Luas permukaan balok
merupakan luas sisi-sisi balok. Jadi dapat disimpulkan bahwa luas permukaan
balok sama dengan luas jaring-jaring balok.
L permukaan balok = L jaring-jaring balok
= Luas ADHE + Luas DCGH + Luas ABCD + Luas CBFG
+ Luas BAEF + Luas GHFE
Karena,
L ABCD = LHGFE
L
ADHE = L BCGF dan
L
DCGH = L BAEF, maka dapat di tuliskan:
Luas permukaan balok = 2(ABCD) + 2 (ABFE) + 2(ADHE)
= 2 (p × l) + 2 (p × t) + 2 (l × t)
= 2 (pl+pt+lt)
1. Kegiatan
1.3:
Menentukan Volume Balok Melalui Eksperimen
Langkah-langkah untuk menentukan
volume balok yaitu dengan cara:
1) Siapkan 6 buah roti dengan ukuran yang
sama.
2) Ambil salah satu roti kemudian tentukan
luas roti tersebut.
3) Selanjutnya
6 roti tersebut ditumpuk seperti gambar di bawah ini menjadi satu tumpukan.
Gambar
8
Tumpukan enam roti
4) Setelah melakukan kegiatan tersebut apa yang akan terjadi?
Tumpukan roti tersebut akan membentuk balok. Perkirakan volume balok yang terbentuk dari tumpukan roti
tersebut.
Jadi,
volume balok adalah:
V balok = V tumpukan 6 roti
= L roti + L
roti + L roti + L roti + L roti + L roti
= 6 × L roti
= 6 × (p × l)
= p × l
× t
B.
Pengertian
Limas
2.
Kegiatan
2.1:
Mencari definisi limas
Gambar
11
Bangunan-bangunan yang berbentuk/ menyerupai limas.
Jika suatu bangun limas persegi di
buat jaring-jaringnya, maka akan berbentuk seperti gambar 11 berikut.
Gambar
11
Limas persegi dan jaring-jaringnya.
Amati limas persegi dan jaring-jaringnya
di atas, apa yang anda peroleh? Dapatkah anda menyebutkan unsur-unsur limas
persegi?
a.
Sisi atau bidang
1) Bidang ABCD adalah alas limas yang
berbentuk persegi
2) Bidang ABE adalah sisi limas yang
berbentuk segitiga sama kaki.
3) Bidang ABE
BCE
CDE
ADE, sisi limas yang berbentuk segitiga sama kaki ini
saling kongruen.
Jadi,
sisi adalah bidang-bidang yang membatasi suatu bangun ruang.
b.
Rusuk
Limas persegi memiliki 8 ruas garis atau
yang disebut rusuk. Yaitu ruas garis
AB, BC, CD, AC, AE, BE, CE, dan DE.
Jadi,
rusuk adalah suatu ruas garis hasil perpotongan antara dua buah sisi dalam
bangun ruang.
c. Titik Sudut
Limas persegi mempunyai 5 titik sudut.
Yaitu titik sudut A, B, C, D, dan E.
dan titik sudut E dinamakan titik puncak
suatu limas.
Jadi
titik sudut adalah titik potong antara tiga rusuk atau lebih.
d.
Diagonal bidang
Limas persegi memiliki 2 diagonal bidang, yaitu
ruas garis AC dan BD
Gambar 12 Limas E.ABCD dengan diagonal bidang AC dan BD.
Jadi,
diagonal bidang adalah ruas garis yang ditarik dari satu titik sudut ke titik
sudut lainnya dan membagi suatu bidang
menjadi dua bagian yang sama besar (kongruen).
e. Bidang diagonal
Limas persegi mempunyai
2 bidang diagonal, yaitu bidang ACE dan bidang
BDE.
Gambar 13 Limas E.ABCD dengan bidang diagonal
BDE.
Jadi, bidang diagonal adalah bidang yang membagi
suatu bangun ruang menjadi dua bagian yang sama besar. Setelah mengetahui
unsur-unsur limas persegi, apa yang dimaksud dengan limas persegi?
Limas persegi adalah bangun ruang yang memiliki
empat bidang samping berbentuk segitiga sama kaki yang bertumpu pada satu titik
puncak dan alasnya berupa persegi.
Apakah alas limas hanya berbentuk persegi? Bagaimana
jika anda melihat gambar berikut? Apakah dapat disebut limas?
(1) (2) (3) (4)
Gambar
14
Jenis-jenis bangun ruang limas. (1) limas segitiga,
(2) limas segiempat, (3) limas segilima, (4) limas
segienam.
Dari gambar 14
ternyata alas limas tidak hanya berbentuk persegi melainkan dapat berbentuk
bidang datar yang lain. Jadi, definisi limas secara umum adalah bangun ruang
yang memiliki bidang samping berbentuk segitiga yang bertumpu pada satu titik puncak
dan alasnya berupa segi banyak. Limas memiliki berbagai macam nama tergantung
bentuk alasnya.
2. Kegiatan
2.2:
Menemukan Rumus Luas Permukaan Limas
Langkah-langkah untuk menentukan
rumus luas permukaan limas yaitu dengan cara:
1) Siapkan jaring jaring limas salah satu
contohnya menggunakan limas persegi, maka jaring-jaringnya akan berbentuk
seperti gambar di bawah ini:
Gambar
15
Jaring-jaring limas E.ABCD
2) Selanjutnya amatilah jaring-jaring
limas, ada berapa banyak sisi limas
persegi? Bagaimana bentuk sisi-sisi limas persegi?
Limas persegi mempunyai lima sisi.
Dimana satu sisi berbentuk persegi sebagai alas dan empat lainnya berbentuk
segitiga sama kaki yang saling kongruen
3) Adakah hubungan antara jaring-jaring limas
persegi dengan luas permukaan limas persegi? Jika ada, apa hubungannya?
Permukaan limas persegi adalah
bangun-bangun yang membatasi limas persegi tersebut. Dari kegiatan 2.1 telah diketahui bahwa jaring-jaring limas persegi
mempunyai lima sisi yang terdiri dari satu persegi sebagai alas dan empat
segitiga sama kaki yang kongruen. Luas permukaan limas persegi merupakan luas
sisi-sisi limas persegi tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa luas permukaan limas
persegi sama dengan luas jaring-jaring limas persegi.
Bagaimana jika alas limas berbentuk
segitiga, segilima, atau bahkan segi-n?
3. Kegiatan
3.1:
Menemukan rumus volume limas persegi melalui eksperimen
Bagaimanakah rumus volume limas persegi? Untuk mencari rumus volume limas persegi, lakukan kegiatan sebagai berikut:
Siapkan beberapa alat:
a. Kertas karton
b. Gunting
c. Beras atau pasir
d. Lem kertas
Selanjutnya lakukan langkah-langkah berikut:
“p × l” dapat disebut sebagai alas balok, maka volume limas secara umum adalah
Bagaimanakah rumus volume limas persegi? Untuk mencari rumus volume limas persegi, lakukan kegiatan sebagai berikut:
Siapkan beberapa alat:
a. Kertas karton
b. Gunting
c. Beras atau pasir
d. Lem kertas
Selanjutnya lakukan langkah-langkah berikut:
- Buatlah limas persegi tanpa tutup dengan ukuran sesuai keinginan. Kemudian buat juga balok tanpa tutup dengan ukuran alas dan tinggi yang sama dengan limas persegi.
- Isi limas dengan beras atau pasir sampai penuh kemudian pindahkan semuanya ke dalam balok. Ulangi langkah ini sampai
balok terisi penuh.
Gambar 16 Beras di dalam limas dituangkan ke dalam balok - Berapa kali anda mengisi balok sampai penuh dengan menggunakan limas persegi?
- Bagaimana perbandingan volume limas dengan volume balok?
- Siswa dapat mengisi balok dengan limas sampai penuh dengan 3 kali tuangan. Jadi volume balok sama dengan 3 kali volume limas persegi.
Dari kegiatan tersebut maka diperoleh:
“p × l” dapat disebut sebagai alas balok, maka volume limas secara umum adalah
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Buku
Guru Matematika kelas IX. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Nurharini,Dewi
dan Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya. Jakarta:Pusat
Perbukuaan, Departemen pendidikan Nasional.
Rahaju,
Endah Budi, dkk. 2008. Contextual
Teaching and Learning Matematika Sekolah
Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII Edisi 4.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Agus, Nuniek Avianti.
2008. Mudah Belajar Matematika untuk
Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Pusat
Perbukuaan.
Kindt, M., Abels, M., Spence, M.
S., Brinker, L.J., and Burrill, G. 2006. Packages and polygons. Chicago:
Encyclopædia Britannica, Inc.